Kamis, 30 Juli 2009

Bupati Padang Pariaman Bersama Kajati Sumbar Resmikan Kantin Kejujuran


Tanpa Kejujuran, Praktik KKN Akan Tetap Subur

Padang Pariaman, Transaksi.
Rabu (29/07) Bupati Padang Pariaman Drs.H. Muslim Kasim Ak, MM bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Propinsi Sumatera Barat, Syafril Rustam, SH, dan Ketua Karang Taruna Nasional, DR. Dedi Susanto meresmikan kantin kejujuran di SMA 1 2x11 Enam Lingkung dan SD Istiqamah Sicincin Padang Pariaman.
Dalam sambutannya Muslim Kasim mengatakan, program kantin kejujuran yang di buat oleh Kejaksaan Agung merupakan salah satu program yang cukup memberikan pelajaran berharga bagi para penerus bangsa untuk tetap mempertahankan kejujuran yang menjadi tonggak utama dari kehidupan sebuah bangsa dan negara.
“Kegiatan kantin kejujuran ini memiliki konsep yang sederhana namun menyimpan makna yang besar, dimana di kantin kejujuran tersebut akan berlaku transaksi jual beli tanpa pengawasan ekstra. Tidak hanya sekolah saja tetapi beberapa tempat umum atau instansi juga bisa di terapkan,” katanya.
Kantin kejujuran merupakan upaya untuk mendidik akhlak siswa agar berperilaku jujur. Kantin kejujuran adalah kantin yang menjual makanan kecil dan minuman. Kantin kejujuran tidak memiliki penjual dan tidak dijaga. Makanan atau minuman dipajang dalam kantin. Dalam kantin tersedia kotak uang, yang berguna menampung pembayaran dari siswa yang membeli makanan atau minuman.
Tanpa kejujuran, praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan segala bentuk manipulasi lainnya akan tetap subur di negeri ini. Untuk itu, kantin kejujuran yang merupakan pendidikan Antikorupsi perlu diterapkan sebagai upaya prepentif bagi generasi muda.
Pemberantasan korupsi tidak akan berhasil selama tak ada peran serta seluruh masyarakat, termasuk siswa sebagai generasi penerus bangsa. Apabila kejujuran sudah diterapkan sejak dini, diharapkan akan dapat menyukseskan pemberantasan korupsi pada masa yang akan datang.
Kantin Kejujuran ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi peserta didik di sekolah maupun generasi muda tentang pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri, lingkungan, hingga bangsa dan negara. Jika praktik kejujuran ini mulai dapat diterapkan pada pelajar, maka diharapkan mereka akan menjadi penerus bangsa yang jujur untuk memajukan bangsa ini.
Tugas guru tidak hanya mengajarkan materi, tetapi berupaya semaksimal mungkin untuk membentuk kepribadian (akhlak) peserta didik yang sempurna. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan motivasi dan pembinaan anak-anaknya agar selalu berperilaku jujur di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat.
Dengan adanya kerja sama yang baik antara orangtua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat lnsya’ Allah kita akan mampu mendidik generasi muda berperilaku jujur dan berakhlak mulia sebagai modal utama untuk membangun bangsa yang berperadaban tinggi bebas dari korupsi. Semua ini dilakukan dalam rangka membangun masyarakat Indonesia yang mengedepankan kejujuran karena sumber daya yang beradab dan terdidik sebagai asset global.
“Kami mohon kepada Bapak Kajati Sumbar dan Bapak Ketua Karang Taruna Nasional, pada peresmian kantin kejujuran yang ke-10.000 nantinya, agar diselenggarakan di Daerah Kabupaten Padang Pariaman. Kami siap menjadi tuan rumah dalam peresmian kantin kejujuran yang ke 10.000 tersebut, kami mohon kesediaan Bapak Kajati untuk mengundang Bapak Jaksa Agung RI ke Kabupaten Padang Pariaman untuk meresmikannya,” harap bupati Muslim Kasim. (Mudawar)

Teks foto : Bupati Muslim Kasim yang didampingi Kepala Kejaksaan Tinggi Propinsi Sumatera Barat, Syafril Rustam, SH saat meresmikan kantin kejujuran di SMA 1 2x11 Enam Lingkung, Sicincin Padang Pariaman.(Mudawar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda